Kerusuhan Mesir




Kerusuhan yang terjadi di Mesir belum juga reda bahkan Polisi Mesir masih terus terlibat bentrokan dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Kairo. Korban tewas akibat bentrokan ini bertambah menjadi 38 jiwa.

Puluhan ribu orang masih terus berkumpul di alun-alun Tahrir di Kairo. Mereka mengolok perjanjian yang dihasilkan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) dan pemerintah sementara Mesir yang saat ini dipegang oleh pihak militer.

Kedua pihak ini menyepakati percepatan transisi kekuasaan dari pihak militer kepada sipil. Menurut mereka hal ini hanya akan membuat keuntungan bagi IM.

Jenderal Mohammed Hussein Tantawi yang memimpin pemerintahan Dewan Militer Mesir saat ini, sempat memberikan pengumuman di televisi. Tantawi memang menjadi tokoh terdepan yang memimpin Mesir usai Hosni Mubarak diturunkan secara paksa Februari lalu.

"Presiden dari pihak sipil akan dipilih pada Juni mendatangh. Ini lebih cepat enam bulan dari yang direncanakan sebelumnya," ucap Tantawi seperti dikutip CBC, Rabu (23/11/2011).

Namun, sepertinya pengunjuk rasa menginginkan Tantawi untuk mundur secepatnya. Mereka ingin pemerintahan sementara yang dipegang sipil untuk dibentuk secepatnya.

Protes yang terjadi di alun-alun Tahrir telah menewaskan 38 orang, sementara 2.000 lainnya dilaporkan terluka. Bentrokan antara pengunjuk rasa dan pihak kepolisian dikabarkan terpusat di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Amnesty International mengatakan, Dewan Militer Mesir gagal untuk melindungi segenap warganya. Amnesty juga mengatakan, cara yang digunakan Dewan Militer Mesir untuk meredam aksi demonstrasi sama dengan yang digunakan oleh mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.